SMA Negeri di Bandung, Jawa Barat
-------------
SMA
Negeri (SMAN) 1 Bandung, merupakan salah satu Sekolah menengah atas Negeri yang
ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di
Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Bandung ditempuh dalam waktu tiga
tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun
1950. Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan sebelumnya dengan KBK.
Alamat
Kampus, Jl. Ir. H. Juanda No. 93,
Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat
Akreditasi
Nilai
Akreditasi: 94.40 >>>
Peringkat
Akreditasi: A
Tanggal
Penetapan: 03-Nov-2008
Sejarah
Sekolah
1950
Pada
tahun-tahun setelah pengakuan kedaulatan, di Bandung telah berdiri sebuah SMA
yang dikenal dengan sebutan SMA PARKI (Pasundan) di bawah pimpinan Bapak Among
Praja. Sekolah ini menempati sebuah bangunan di Jalan Pasundan, kemudian pindah
ke Jalan Sumatera 36A Bandung (sekarang gedung tersebut dipakai oleh SMP Negeri
5 Bandung). Tahun pelajaran 1950/1951 atau tepatnya tanggal 1 Agustus 1950, SMA
PARKI menjadi SMA Negeri. Sejak itu SMA PARKI menjadi SMA NEGERI 3 A/B Bandung
(Pada waktu itu ada tiga SMA Negeri di Bandung, yaitu SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C
di Jl. Belitung, dan SMA 3 A/B Jl. Sumatera 36A Bandung) dengan dua jurusan,
yaitu bagian A dan Bagian B yang dipimpin oleh ibu Sutjinah. Sayang ibu Sutjiah
tidak bisa lebih lama mengasuh SMA Negeri III ini, karena harus mengikuti
suaminya yang bertugas di luar Pulau Jawa. Dan sebagai gantinya adalah bapak
Nawawi.
1951
Di
bawah asuhan Pak Nawawi, roda perkembangan SMA ini semakin hari semakin lancar.
Sayang, pada tahun pelajaran 1952/1953 Pak Nawawi meninggalkan SMA III karena
kesibukannya sebagai anggota DPR. Jabatan Kepala SMA Negeri III dilanjutkan
oleh wakilnya.
1953
Pak
M.I.Kartadipradja tak henti-hentinya memeras otak untuk kemajuan SMA III ini.
Pada tahun ajaran 1953/1954, SMAN III memasuki tahun ketiga- masa bayi telah
lewat untuk segera menginjak masa kanak-kanak. Kemudian tibalah surat keputusan
dari pemerintah. Kepemerintahan Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan bahwa SMA
III dibagi dua, yaitu :
SMA
IIIA Bagian Bahasa dipimpin oleh Pak MI. Kartadipradja dan
SMA
IIIB Bagian Ilmu Pasti dipimpin oleh Pak Tjetje Djajadisastra
Kedua
sekolah ini menggunakan gedung di Jl. Sumatera No. 36A dab Jl. Jawa No. 5 yang
sekarang dipakai oleh SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung.
1956
Tiga
tahun kemudian tepatnya bulan Agustus 1956, sekolah mendapat pergantian nama
SMA Negeri IIIA menjadi SMA Negeri IA, sedangkan SMA Negeri IIIB menjadi SMA
Negeri IVB.
1958
Pada
tanggal 1 Agustus 1958 kedua ‘saudara kandung’ ini berpisah. SMA IA dipindahkan
ke daerah Bandung Utara, menempati sebuah gedung Lyceum di Jl. Dago. Sedangkan
SMA IVB berubah status menjadi SMA Negeri IV. Menjelang pindahnya SMA IA ke
daerah Dago, Pak M.I. Kartadipradja memasuki masa pensiun. Sehingga pada saat
hijrah tersebut pimpinan sekolah ditangani oleh Pak Otong Suraatmadja. Suasana
dan keadaan sekolah banyak mengalami kemajuan. Formasi staf pengajar dan tata
usaha lebih lengkap. Sarana sekolah disempurnakan, mutu pelajaran dan prestasi
siswanya terus meningkat. Bidang olahraga bisa dibanggakan, demikian pula di
bidang kesenian. Setelah sekitar enam tahun Pak Otong Suraatmadja membaktikan
dirinya untuk SMA Negeri IA. Tibalah saatnya beliau menikmati masa pensiunnya.
1964
Drs.
Abdullah Djumantradja secara resmi memimpin SMA IA mulai 2 November 1964. Sebelumnya
beliau adalah Kepala SMA Negeri Purwakarta. Di bawah kepemimpinan beliau SMA IA
bertambah harum. Ruangan guru bertambah, ketertiban sekolah, bidang olah raga,
dan bidang kesenian pun semakin dikenal di masyarakat.
1965
Juli
1965 merupakan tahun penyempuraan di bidang pendidikan. Untuk pertama kalinya
SMAN IA membuka jurusan Ilmu Hayat, Ilmu Sosial dan Sastra Budaya. Sesuai
dengan penamban jurusan yang didasarkan pada peraturan pemerintah, nama SMAN IA
pun diubah menjadi SMA Negeri 1 Bandung.
1968
SMA
Negeri 1 Bandung diubah lagi namanya menjadi SMAN Jl. Ir.H.Djuanda 81/17
Bandung. Pada tahun 1971, Drs. H. Abdullah Djumantradja mendapatkan hak
pensiun. Untuk sementara pimpinan sekolah dijabat oleh Pengawas dari Kantor
Pembina SMA Propinsi Jabar, yakni Drs. Sidharta.
1972
Mulai
11 Januari 1972, SMA 1 dipimpin oleh Drs. Asep Setiadi. Sebelumnya beliau
adalah pimpinan SMAN Purwakarta. Beliaulah yang bercita-cita ingin membangun
aula, yang kini dikenal dengan Aula SMAN 1. Aula ini sering digunakan sebagai
tempat pertemuan antar Kepala SMP/SMA se-Kodya/Kabupaten Bandung bahkan
se-Jabar, yang langsung dipimpin baik oleh Kepala Bidak Dikmenum maupun oleh
Kepala Kanwil Depdikbud Propinsi Jabar. Pada tahun 1974 Drs. Asep Setiadi
ditarik ke Kanwil Depdikbud Prop. Jabar sebagai Pengawas.
1975
Drs.
Hanafi yang sebelumnya sebagai Kepala SMAN Ujungberung mengisi jabatan yang
ditinggalkan oleh Bapak Drs. Asep Setiadi. Pada tahun ini pula SMAN Jl. Ir. H.
Djuanda berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Bandung hingga sekarang. Di bawah
kepemimpinan beliau sekolah ini mencapai kemajuan yang pesat. Dalam waktu yang
relatif singkat berbagai bidang mengalami peningkatan. Antara lain:
Melanjutkan
pembangunan aula
Pembangunan
sarana Tata Usaha
Kantor
Guru.
Kantin
WC
Ruru
Ruang
belajar
Perpustakaan
Ruang
OSIS,
UKS
GIDEON
Ruang
ketrampilan (bantuan dari Proyek Pelita)
Ruangan
laboratorium Kimia, Biologi, dan Fisika
Halaman
parkir dan lapangan basket yang berfungsi sebagai tempat Upacara Bendera.
Di
bidang edukatif secara berkala diadakan berbagai penataran, meningkatkan
prestasi siswa, meningkatkan disiplin, mempertinggi taraf mutu pendidikan,
mengembangkan keterampilan dan kesenian, mendirikan laboratorium Bahasa (untuk
sementara memakai ruangan belajar) demikian pula bidang olahraga tidak luput
dari perhatiannya.
1985
Bidang
edukatif mengalami perubahan sistem, tepatnya pada awal tahun pelajaran
1985/1986, jurusan menjadi 3 Program, yaitu terdiri dari Program A.1 (ilmu-ilmu
Fisika); Program A.2 (Ilmu-ilmu Biologi) dan Program A.3 (Ilmu-ilmu Sosial).
Pada pertengahan bulan April 1985, Pak Hanafi meninggalkan SMAN 1. Setelah
sekitar sepuluh tahun beliau membina, SMA 1 ini menjadi sekolah yang mempunyai
nama di masyarakat. Sebelum beliau pindah ke Kanwil Depdikbud Propinsi Jabar
sebagai pengawas, semangat mengelola Filial SMAN 1 Bandung di daerah Lembang.
Yang kini telah mandiri sebagai SMAN 1 Lembang.
1986
Drs.
Eddy Permadi menggantikan Pak Hanafi, beliau sebelumnya adalah Kepala SMA
Sumedang. Beliau berusaha meningkatkan kemajuan sekolah ini, antara lain di
bidang sarana sekolah, yaitu merampungkan pembangunan ruangan belajar berikut
sarananya, penyempurnaan ruang perpustakaan, merehab aula. Dan atas usaha
beliau pembangunan ruangan Laboratorium Bahasa dimulai dengan dana bantuan
Proyek Pelita. Namun sebelum pembangunannya rampung, beliau mendapat tugas baru
di Kanwil Depdikbud Propinsi Jabar sebagai Pengawas.
Bulan
Juli 1986 Bapak Muharam yang sebelumnya adalah Kepala SMAN 11 Bandung memimpin
sekolah ini. Banyak hal mendapat perhatian beliau, antara lain pembangunan
ruang Piket Guru, reboisasi lingkungan sekolah dan lain-lain. Namun pada 12
Desember 1989 beliau mendapat tugas baru sebagai Pengawas di lingkungan Kanwil
Depdikbud Propinsi Jabar
1989
Sejak
tanggal 2 Desember 1989 secara resmi Drs. Solichin Riva’i memimpin SMAN 1
Bandung. Usaha beliau antara lain merenovasi dua ruangan belajar, menyediakan
seperangkat komputer guna keperluan siswa dan guru dalam menunjang KBM serta
membangun ruangan khusus bagi para Pembantu Kepala Sekolah dan menambah
perlengkapan ruangan Kepala Sekolah.
1991
Beliau
mendapat kepercayaan dari Depdikbud Prop. Jabar mengikuti pendidikan di
Inggris, yaitu mengikuiti “Coutses of Further Professional Study” di University
of Nottingham School of Nottingham, London.
1994
Dra.
Saetje Nitimihardja meneruskan kepimpinan Drs. Solichin Riva’i sebagai Kepala
SMAN 1 tepatnya mulai 1 November 1994, yang sebelumnya beliau adalah Kepala
SMAN 22 Bandung. Beliau dalam melaksanakan kepemimpinannya menerapkan motto 3D,
yaitu Disiplin dalam bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam
kegiatan. Langkah awal dari pelaksanaan motto tersebut antara lain dimulai
dengan meningkatkan kembali disiplin siswa, menutup pintu belakang dan pintu
depan sebelah utara. Jadi keluar masuk ke lingkungan sekolah hanya melalui
pintu depan sebelah selatan. Kemudian menyediakan dua tenaga satpam berikut
ruangannya. Program lain yang sempat dilaksanakan selama kepemimpinan beliau
antara lain adalah mempercantik lingkungan sekolah sedemikian rupa sehingga
bersih, hijau dan membuat betah berada di lingkungan sekolah. Tempat parkir
motor guru, karyawan dan siswa disatukan di suatu tempat, yaitu di depan
ruangan Perpurtakaan. Begitu pula sarana dan prasarana pendidikan lainnya yaitu
merenovasi Aula, meningkatkan pengadaan Sound System, Wireless dan memasang
paving blok di seputar lapangan Basket dan tempat lainnya. Membangun taman
Biologi, penataan sarana ibadah dan membangun sumber air baru dengan Jet Pump
sebagai pengganti penggunaan air dari PDAM.
Kegiatan
intrakurikuler semakin baik dengan adanya peningkatan NEM yang didapat siswa
tahun ajaran 1995/1996. Kegiatan ekstrakurikuler semakin tertib dan meningkat
dengan diperolehnya berbagai gelar juara oleh para siswanya. Dan pada awal
tahun ajaran 1994/1995 mulai diberlakukan kurikulum baru 1994, yang
menggantikan Kurikulun 1984. Sistem Program A.1, A.2 dan A.3 Diganti dengan
sistem jurusan IPA jurusan IPS dan jurusan Bahasa.
1996
Dra.
Sadiyah Winarsih mulai 23 Desember 1996 memimpin SMA Negeri 1 ini menggantikan
kepemimpinan Pak Kriyodono, yang sebelumnya ibu Sadiyah adalah Kepala SMA
Negeri 2 Cimahi beliau adalah seorang pengajar senior di SMA Negeri 5 Bandung.
Langkah-langkah
yang telah ditempuh oleh ibu Sadiyah, antara lain, merenovasi mushola, kantin,
aula, pagar halaman samping kiri dan depan sekolah berikut pembenahan tamannya
baik yang berada di halaman dengan sekolah maupun di lingkungan dalam sekolah
berikut kolam ikannya, pengaspalan halaman sekolah, merenovasi ruangan
Perpustakaan pemasangan lantai keramik ruangan Tata Usaha. Guru Kepala Sekolah,
membangun empat ruangan kegiatan ekstra kurikuler, ruangan piket guru, ruangan
Koperasi Bina Sejahtera, membangun ruangan parkir motor khusus untuk guru dan
siswa, membuat saluran baru khusus untuk pengadaan air minum dari PDAM,
membangun Lab IPS, serta pemasangan jaringan internet. Dan yang paling
membanggakan adalah bahwa ibu Hj. Sadiyah telah berhasil mengurus Sertikat
Tanah SMA Negeri 1, ini terbukti dengan telah keluarnya Sertifikat (Tanda Bukti
Hak) tertanggal 19 Agustus 1999 dari Kantor Pertanahan Kotamadya Bandung dengan
nomor. 10.15.02.06.4.00011 dengan luas tanahnya sebesar 8.450 Meter persegi.
Hal ini dapat menepis berbagai issue/gosip di masyarakat bahwa SMA Negeri 1akan
dipindahkan ke lokasi/tempat lain.
Di
bidang tenaga pengajar telah mengijinkan tiga orang tenaga pengajar (Fisika dan
Biologi ke Australia, Texas dan Mexico untuk menimba ilmu setingkat S2. Beliau
juga telah berhasil membenahi Koperasi Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 dengan baik
sebagaimana layaknya koperasi yang telah berbadan hukum. Sementara prestasi
siswa-siswinya pun tidak kalah menariknya. hal ini dapat dilihat pada rubrik
tentang Prestasi siswa Tahun Pelajaran 1998/1999.
2000
Bertempat
di Aula SMA Negeri 1 Bandung, Dra. Hj. Sadiyah Winarsih pada hari Senin, 1 Mei
2000 menyerahkan tanggung jawab pengelolaan sekolah ini kepada Drs. H. Ruhaendi
W sebagai Pejabat sementara dengan disaksikan oleh Kakandep Diknas Kota Bandung
dan Staf. Beberapa Kepala SMA Negeri se-sub rayon Bandung Utara serta Staf Guru
dan Tata Usaha SMAN 1. Pada tanggal tersebut di atas merupakan hari pertama ibu
Hj Sadiyah memasuki masa pensiunnya setelah mengabdikan dirinya di dunia
pendidikan selama sekitar tiga dasawarsa, sementara Drs. Ruhaedi merupakan
Kepala SMA Negeri 2 Bandung definitif. Mulai tanggal 11 Agustus 2000 secara
resmi Drs. H. Ili Setiadi adalah Kepala SMA Negeri 7 Bandung. Bahkan sebelumnya
beliau sejak diangkat sebagai Kepala SMA Negeri Jasinga Kab Bogor (1989) telah
memimpin beberapa SMA, yaitu SMA Majalaya Kab. Bandung, Pymt Kepala SMAN
Baleendah, Pymt Kepala SMAN Ciparay dan Kepala SMAN 24 Bandung (dulu SMA Negeri
Ujungberung). Program yang dilaksanakan pada tahun 2000/2001 setelah
melanjutkan program sebelumnya yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada,
juga harus mengikuti berbagai perubahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Nuu
No 22/1999 dan UU No.25/19999 tentang Otonomi Daerah dan Pembagian Kewenangan
Pusat dan daerah yang membawa nuansa baru dalam pengelolaan sistem pendidikan.
Nuansa baru itu antara lain dengan berkembangnya pemikiran yang bermuara pada
upaya peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan pada tataran tingkat sekolah,
yaitu melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS sebagai suatu
model implementasi kebijakan desentralisasi pendidikan merupakan suatu konsep
inovatif dan strategis ke arah peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan
manajemen sekolah. Dalam hubungannya dengan model MBS, keberadaan Dewan Sekolah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Dewan Sekolah, artinya secara
substantif peran dan fungsi kelembagaan BP3/Kopmite sekolah akan larut dan
melebur dengan Dewan Sekolah. Berkaitan dengan harapan untuk menghasilkan mutu
yang baik konsep MBS haru memperhatikan aspek-aspek mutu yang harus
dikendalikan secara komperensip yaitu :
Karakter
mutu pendidikan, baik input, proses maupun output
Pembiayaan
Metode
penyampaian bahan pelajaran
Pelayanan
kepada siswa dan orang tua/masyarakat
Sesuai
dengan aspek-aspek yang harus dikendalikan tersebut di atas, maka mulai tahun
pelajaran 2001/2002, sekolah kita akan mengupayakan optimalisasi penggunaan
waktu belajar dari dua ship menjadi satub ship ( KBM semua kelas berlangsung
pagi). Salah satu alternatif pemecahan yang dapat dipilih untuk itu adalah
denggan cara mengurangi jumlah rombongan belajar secara bertahap, misalnya,
untuk tahun pelajaran 2001/2002 jumlah rombongan belajar kelas 1 hanya menerima
9 (sembilan) kelas. Diharapkan pada tahun pelajaran 2003/2004 semua tingkatan
dapat belajar pada waktu pagi hari saja. Pada waktu siang harinya dapat
dimanfaatkan unt7uk peningkatan lainnya, seperti ekskul, komputer, pemantapan
belajar, dll.
2003
Pada
1 Juni 2003 Pak Drs. H. Ili Setiadi memasuki masa purna bakti/ pensiun. Telah
banyak yang telah diperbuat oleh beliau selama memimpin sekolah ini. Di
antaranya, mulai tahun pelajaran 2002/2003 KBM dilaksanakan pada pagi hingga
siang untuk seluruh kelas. Sehingga jumlah kelaspun menyusut, yang pada tahun
pelajaran sebelumnya jumlah kelas sebanyak 33 kelas (kelas 1,2 dan 3
masing-masing berjumlah 11 kelas). Kini jumlah hanya 27 kelas, yakni kelas 1, 2
dan kelas 3 maing-masing berjumlah 9 kelas. Kemudian pada awal tahun pelajaran
2002/2003 Pak H. Ili telah membentuk Komite Sekolah SMA Negeri 1 Bandung,
sesuai dengan Keputusan Mendiknas No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan Kota
dan Komite Sekolah. Berdasarkan Surat Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan Kota
Bandung No. 800/1714/TU/2003 tentang Penugasan sebagai Pelaksana Tugas/PLT
Kepala SMA Negeri 1 Bandung, mulai tanggal 5 Juni 2003 Drs. Nana Suarna H.MM
memimpin SMA Negeri 1 Bandung sebagai PLT. Sebelumnya Drs. Nana Suarna H.MM,
diangkat menjadi Kepala Sekolah di :
SMA
Negeri Malangbong Kab. Garut tahun 1993-1994
SMA
Negeri 1 Garut Kota, tahun 1994-1998
Pymt
di SMAN Leeuwigoong Kab Garut
Pymt
di SMAN Pameungpeuk Kab Garut
Pymt
di SMAN Samarang Kab Garut
SMA
Negeri 15 Bandung Tahun 1998-2001
SMA
Negeri 22 Bandung tahun 2001-2002
SMA
Negeri 5 Bandung tahun 2002
Kemudian
pada tanggal 27 Juni 2003 keluar Surat Perintah swebagai Pelaksana Tugas Kepala
SMU Negeri 1 Bandung dari Walikota Bandung kepada Drs Enjang Wirahmana
menggantikan Drs. Nana Suarna. MM. Drs. Toni Sutisna, M.Pd dilahirkan di
Bandung pada bulan November 1955. Adapun perjalanan karir beliau hingga menjadi
Kepala SMA N egeri 1 Bandung, diawali menjadi tenaga Guru tidak tetap di SMA
Negeri 9 Bandung pada tahun 1982-1983. Kemudian terhitung mulai tanggal 1 Maret
1983 beliau diangkat menjadi Guru Tetap di SMA Negeri Jatibarang Kabupaten
Indramayu. Mulai tahun 1986 sampai dengan tahun 1995 selain sebagai guru tetap
di SMA Negeri Jatibarang, beliau juga memangku jabatan sebagai Kepala SMA
Swasta PUI Jatibarang Kabupaten Indramayu berdasarkan Surat Keputusan Yayasan
PUI dan izin pimpinan dari Kepala Bidang Dikmenum Kanwil Depdikbud Propinsi
Jawa Baarat. Adapun perjalanan karir beliau secara lengkap, antara lain :
Tahun
1996 diangkat Kepala SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur
Tahun
1998 merangkap sebagai Pejabat Yang Melaksanakan Tugas (PYMT) Kepala SMA Negeri
Warung Kondang Kabupaten Cianjur
Tahun
19999 alih tugas, menjadi Kepala SMA Negeri 17 Bandung
Tahun
2001 beralih tugas ke SMA Negeri 15 sebagai Kepala Sekolah dan pada tahun 2002
mendapat penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan Prop[insi Jawa Barat sebagai
Kepala Sekolah Berprestasi.
Pada
tanggal 1 April 2004 dilantik oleh Walikota Bandung menjadi Kepala SMA Negeri 1
Bandung.
2006
Drs.
H. Djedje Djaenudin terhitung tanggal 1 April 2006 menggantikan Drs .Toni
Sutisna,M.Pd untuk mempin SMA Negeri 1 Bandung. Beliau merupakan Kepala Sekolah
SMA Negeri 13 Bandung. Adapun yang patut dipuji adalah beliau berhasil
mendirikan Masjid Al’Mamur dengan terlebih dahulu memindahkan rumah penduduk
yang berada di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung
2008
Dra.
Hj. Emi Yuliaty, M.Pd terhitung efektif mulai tanggal 1 April 2008. menjadi
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung .Beliau adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 5
Bandung, saat ini Ibu Dra. Hj. Emi Yuliaty, M.Pd berusaha untuk meneruskan
program yang belum selesai pada masa Kepala sekolah yang terdahulu
Fasilitas
Berbagai
fasilitas dimiliki SMAN 1 Bandung untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Melanjutkan pembangunan aula
Kantin
Ruang
belajar
Perpustakaan
Ruang
OSIS,
UKS
GIDEON
Ruang
ketrampilan (bantuan dari Proyek Pelita)
Ruangan
laboratorium Kimia, Biologi, dan Fisika